saya ada kiriman email, yang mungkin bisa di jadikan bahan renungan untuk para narablog disini :
Bayangkan kita sedang menelusuri sebuah pasar yang penuh sesak, kemudian ada satu toko kue yang mengundang minat kita tuk berkunjung. Sampel-sampel kue yang ditampilkan di etalase depan begitu menggiurkan dan – ooh – ada papan yang bertuliskan ‘gratis tuk mencicipi‘ tergantung di atasnya! Syahdan, dengan air liur yang nyaris menetes, kita pun masuk lewat pintu utama.
Ting, tong!
Tak dinyana, pintunya susah sekali dibuka! Ok, itu tak jadi soal. Demi bisa mencicipi kue gratisan, setelah beberapa lama mencoba dan dengan semangat gigih pantang menyerah, akhirnya pintu terbuka juga dengan sukses.
Selesai? Belum. Ternyata kita langsung berhadapan dengan resepsionis yang menyuruh kita mengisi data-data identitas pengunjung. Nama, tanggal lahir, nama gebetan, tempat nongkrong favorit, dan sebagainya, dan seterusnya. Rampung, masih ada tes cap jempol, proyeksi retina mata dan terakhir, melewati satpam berkumis baplang yang memegang alat deteksi logam didampingi pemilik toko yang bertampang judes.
Fiuh. Begitu ruwetnya kah untuk sekedar mencicipi kue gratis?
Dan kabar buruknya adalah…
Itu bisa saja terjadi pada pengunjung blog Anda.
Kok bisa? Ya, pengunjung blog yang telah jauh-jauh datang dan sudi membaca artikel blog Anda tentu ingin sekali mencicipi nikmatnya perasaan narsis saat avatarnya ikut mejeng di bawah artikel. Tapi alangkah kecewanya ia saat melihat form komentar yang jauh dari kata umum, dan ia mengalami hal-hal yang traumatis seperti:
• Tidak adanya pilihan tuk mengisi Name dan URL blog (Biasanya untuk blog ber-platform blogspot)
• Captcha yang sangat sulit sekali ditebak bentuk hurufnya.
• Form komentar hanya untuk kaum eksklusif di barisan Disqus atau Intense Debate.
• Moderasi yang akan menjadikan komentarnya muncul beberapa tahun kemudian.
• Pemilik blog ternyata tak merespon komentar-komentar sebelumnya (Mungkin pemilik blog sedang piknik entah kemana).
• Komentar diblok oleh Akismet (Ini sih salah sendiri!)
• Dan tiba-tiba ada iklan atau apapun itu yang menutupi layar (What? Ini blog atau layar tancep?)
Kira-kira bagaimana perasaan si pengunjung? Jangan ditanya. Sudah untung ia mau membaca artikel blog Anda kalau tak keburu mengklik tombol close.
Jadi gimana dong?
Terserah Anda. Blog Anda adalah tanggung jawab Anda sepenuhnya. Tanya kepada diri Anda sendiri, apakah blog Anda itu hanya untuk kepuasan pribadi atau untuk konsumsi umum dan bisa dinikmati oleh sebanyak mungkin pengunjung?
Kalau pilihan Anda adalah yang pertama, silahkan buat form komentar yang sesulit mungkin untuk ditembus dan jangan pedulikan mereka-mereka yang langsung ngacir ke apotik terdekat untuk membeli obat sakit kepala.
Tapi kalau Anda memilih yang kedua, well, jadilah tuan rumah yang baik dan ramah bagi pengunjungnya. Sikat gigi Anda bersih-bersih agar nafas Anda wangi saat tersenyum penuh kasih sayang kepada mereka yang datang. Dan jangan lupa, suguhkan cemilan berkualitas tinggi dari kulkas yang Anda beli tempo hari di Pasar Senen.
Sekarang ganti posisi, Anda yang jadi tamunya, jadi monggo silahkan duduk manis dan berkomentar sepuasnya. Gratis!
src. http://isnuansa.com/ingin-sekali-berkomentar-di-blog-anda-tapi/
salam http://rizkyzone.com