Hehehe.... Kemarin pas sesi Mentoring Bisnis, banyak orang terkaget-kaget ketika Saya menjelaskan tentang alasan kenapa buku ke-6 Saya yang berjudul "Tinggalkan Saja Bisnismu" sampai sekarang belum launching-launching.
Biasanya alasan Saya adalah ingin membuktikkan dulu dengan cara meninggalkan bisnis yang sedang Saya jalankan.
Ya, itu memang salah satu alasannya. Karena Saya ingin agar ketika buku tersebut terbit, bisa langsung benar-benar dibuktikkan makna dari judulnya.
Namun ada satu kekhawatiran dari Saya, terutama untuk pembaca yang masih pengusaha pemula... Saya khawatir pas mereka baca, eh langsung ditinggalin tuh bisnisnya. ya jelas bangkrut, lah... grin emoticon hehehe
Lalu, apa yang membuat kawan2 Saya di Hong Kong terkaget-kaget?
Mereka kaget dan tidak begitu menerima ketika Saya memberikan satu tips...
"Berbisnislah di bidang yang kamu tidak sukai. Bukan sebaliknya..."
Nah, lho... Padahal, banyak orang bilang kalau bisnis itu sebaiknya berawal dari Hobi, supaya kita enjoy jalankannya.
Itu dia masalahnya. Prinsip Saya agak berbeda dalam hal ini. Sampai sekarang Saya masih mencari kata-kata yang tepat untuk menjelaskan perbedaan ini. Supaya nanti pas dibaca oleh kawan-kawan nggak malah jadi debat. Hehehe... kiki emoticon
Kenapa Saya berpikir bahwa kalau bisnis itu sebaiknya bukan di bidang yang kita sukai?
Pertama, kita akan Nyaman. Anda tahu sendiri, yang namanya hobi itu pasti nyaman banget jalaninnya. Nah, sedangkan kalau kita ingin MAJU, harus siap-siap nggak nyaman. Kalau nyaman terus, justru bakalan nggak maju-maju. Merasa "ah, ini juga cukup.. nggak apa-apa nggak duitnya juga, yang penting saya senang jalaninnya". Hoy! Ente mau bisnis atau mau senang2? kiki emoticon
Kedua, sulit saat melakukan Sistemasi. Bisnis itu proses. Proses itu bertahap. Salah satu proses dalam bisnis adalah melakukan Sistemasi. Jika kita terlalu mencintai bidang bisnis yang dijalankan, kita akan sulit percaya sama orang dan serba ingin melakukan segalanya sendirian. Ujung2nya, bisnis sulit ditinggalkan, karena menuntut keberadaan kita disana. Inilah yang disebut dengan jebakan bisnis.
Ketiga, terlalu Idealis. Kadang, kita bisnis terlalu idealis. Ingin terlihat keren, padahal kere. Merasa bahwa apa yang dijalankan saat ini sudah benar dan bagus. Bentar.. Ente mau GAYA atau KAYA sih? Kalau mau Gaya, yasudah berbisnis di bidang yang Anda sukai saja, walaupun itu tidak menghasilkan. Kalau mau Kaya, ya wajar melakukan sesuatu yang nggak disukai, tapi itu menghasilkan.
Makanya, beda banget antara "melakukan apa yang dicintai" dan "mencintai apa yang dilakukan". Saya pribadi nggak setuju dengan ungkapan pertama, karena 3 alasan tadi. Ungkapan kedua baru saya setuju. Disitulah awal dari pertumbuhan....
Pertanyaannya, kalau kita nggak suka dengan bisnis kita, berarti kita nggak akan paham seluk beluknya dong? Kan nggak suka...
Jawab: Memang. Inilah seni berbisnis. Nggak harus ngerti teknis. Fokus kita kan ke bisnis. Makanya kita harus nyari orang-orang yang ngerti teknis.
Contoh, salah satu bisnis Saya yang bergerak di bidang Clothing (Kaos Milyarder), Saya nggak ngerti sama sekali bidang perkaosan. Kalau Anda tanya bahannya apa, sablonnya jenis apa, dan lain-lain, Saya nggak ngerti. Hehehe.... Gendeng, ya?
ADS HERE !!!