di pertengahan tahun 2015 ini, mungkin banyak teman-teman yang bergelut di bidang onlineshop banyak bertanya-tanya, bagaimana prediksi onlineshop ditahun 2015 kedepan ?....
well, mungkin sepanjang yg saya amati ada beberapa point utama, tentang onlineshop, berdasarkan pengamatan yg saya amati.
1. para pelaku usaha onlineshop , ditahun 2015 ini, ternyata sudah mulai jalan masing2, dan semakin expert dibidangnya, ada yg onlineshopnya mengenerate cashflow dari website sendiri, ada yg menjadi distributor, ada yg menjadi bandar, ada yg menjadi dropshipper, ada yg beriklan membabibuta kemana2, semakin perlahan senyap tapi mematikan.
2. di beberapa forum yg saya baca, para owner onlineshop sudah sangat disibukan dengan, pembenahan struktur sdm, sistem, ada yg sibuk mencari aplikasi pencatatan, stock, pembukuan keuangan, management ber-promosi, multiwebsite crawling, dan di forum2 tersebut, banyak yg saling berdiskusi, bertukar pikiran, bagaimana onlineshop nya lebih berkembang lagi
3. beberapa owner onlineshop, memang betul2 menghabiskan waktu untuk menjelajah dunia maya, mencari informasi-informasi, agar onlineshop nya, dapat mengenerate customer dengan banyak , si owner onlineshop ini kerjanya rata2, lebih dari 14 jam online setiap hari, bukan dalam artian memproses order saja, tetapi mencari ilmu2 tambahan yg baru, agar daya jelajah dan volume transaksinya semakin meningkat.
4. owner2 onlineshop juga banyak yg saling berdiskusi tentang management toko onlinenya, sdm nya, serta banyak lagi tips trick menghadapi buyer, customer, dan sebagainya.
5. sudah mulai banyak onlineshop2 yg mempunyai putaran diatas 1.000.000.000 pertahun nya, ada pula yg sibuk untuk mensuplai ke ecommerce besar,
6. sadar pelayanan, response, komunikasi adalah suatu hal yg primer dalam bidang online shop , atau toko online, para pemilik toko online, terus berupaya memberikan pelayanan yg maksimal kepada para buyernya, setiap kali saya ke JNE tomang, jakarta, paket2 dari hasil penjualan online itu, tidak ada habisnya di input oleh petugas JNE, dan banyak sekali yg sekali kirim itu gak kira kira banyaknya, berbagai komoditi mau itu fashion, elektronik, gadget, ramuan herbal, kosmetik, sparepart, dan lain-lain, tidak ada hentinya, kalau sudah nongkrong di JNE tomang, ketemu semua pedagang2 onlineshop disana. emang gila2, dan sakti2,
7. tidak bisa di pungkiri, kemacetan di jabodetabek, dan ibukota khususnya, membawa pengaruh besar ke dunia onlineshop, dimana, disinilah peluang adanya toko online membantu, berbelanja lebih hemat, waktu, tenaga, dan uang , pastinya, barang yg dibutuhkan di dapat, dengan lebih jauh effisien.
8. lalu mall2 besar? yahh kebanyakan hanya untuk nongkrong, ngopi2, makan siang, atau untuk nonton, memang ada pergeseran pola, berbelanja untuk produk2 yang price rangenya 1.000-200.000, rata2 geser pelan2 beralih ke dunia online dari dunia retail per-mall2 an.
Saya teringat pada sekitar tahun 1990-1995 an, itu berbelanja itu untuk yg jakarta , untuk mencari baju, sepatu, itu pasti ke pasaraya, golden trully, ramayana blok m, matahari, blok m, untuk daerah2 yg bergengsinya,
tapi lihat 20 tahun kemudian?, baju2 celana2, yg kualitas export pun berjibun di online, asal tahu ukuran bahu, pinggang, perut
tongue emoticon
, pencet2 , transfer, dapat deh. Memang trend dunia retail ada pergeseran, untuk di indonesia kita tinggal tunggu saja, infrastruktur, internet tersebar, ke pelosok2, seluruh indonesia. nah sambil menunggu waktu itu, kita yg punya toko online, ada baiknya tetap konsisten memasarkan, menjual, melayani pelanggan, karena kalau saya perhatikan, 10-20 tahun lagi kedepan, mungkin belanja keperluan sehari2 saja sampai di onlinekan, nantinya, beli sabun colek tinggal dari online,
selain mengurangi kemacetan, toh lebih efisien pastinya, sekali lagi oleh karena itu, bagi para penggelut dunia toko online, keep fight, konsisten terus , exist terus, karena dengan konsisten itulah kita menjadi semakin berpengalaman, dan menjadi pemain lama yg punya customer base besar.
mungkin 20-40 tahun kedepan di universitas ada jurusan toko online, who knows? , karena mengelola toko online itu lumayan mabok juga, dan teknologi nya sepertinya dikuasai oleh generasi muda, coba deh perhatiin, toko2 online yg maju2, rata2 ownernya muda2 semua lho... bahkan ada yg masih duduk di bangku SMA, atau SMP, tapi , toko onlinenya, ngeri omsetnya bro....
so, buat generasi muda, yg udah megang toko online dari tahun 2005 an (angkatan tuirr ) wkwkwkwk,, berasa kan, dari jualan di kaskus, lalu dulu itu chip.co.id, lalu jamannya multiply, pindah ke Friendster, lalu facebook, belum lagi jaman2nya XAMPP, utak atik zencart, pindah ke jamannya toko bagus, twitter, lalu jamannya fanpages, fb, fb grup, gak tau deh jaman nya nanti kedepan apaan,
Selama internet tersambung, PLN gk mate lampu, toko kita online teruss masbrooo..... keep the fighting spirit, toko online, dari jari telunjuk, pindah ke depan pintu buyer,
buat toko online yg lagi ngumpulin modal,
- buang jauh2 pengen motor 250 cc
- buang jauh2 pengen cepet2 beli kendaraan roda 4
biar nanti kalo sampai barang yg di mainkan, dari
1juta naik ke 10 juta,
dari 10 juta naik ke 50 juta
dari 50 juta naik ke 100 jt
dari 100jt naik ke 200jt
dari 200jt naik ke 500jt
dst
nah mantep kan ? makin keras dan susah loe kena hempas.....
kejar terus perbanyak stock barang, perluas kantor online nya,
percantik kemasan pengirimannya, perbanyak website crawlernya, perkuat SEO nya, makin lama main , makin sakti.
selama pelayanan titipan kilat, masih suka delay dikarenakan overload, itu tandanya online shop dari tahun ke tahun makin gila, gak kehitung banyaknya, makanya ngurusin paket satu persatu, gilaaa dah tuh,....
terus semangat tingkatkan putaran cashflow nya pokoknya, perbanyak putarannya seperti bola salju