Jual beli online : Survival kit - - -
Mau sedikit sharing, tentang ilmunya main di perkancahan jual beli online... dengan mengambil salah satu contoh seller "tersakit" di ebay yg selalu saya amati, dan salah satu toko langganan saya juga di bidang usaha saya yg lain.
disana, seller ebay etech galaxy, menjual laptop yang pasaran di indo itu 7-8jt, dan MSRP price di amerika adalah 525 usd dengan seharga 330 usd saja.
bayangkan 5925 pcs sold, dalam kurun waktu 4 bulanan, artinya hampir 1000 laptop setiap bulannya untuk 1 jenis laptop yg ini saja.
yang bisa di tarik kesimpulan adalah, didalam online retail, ada yg namanya the power of 10%, yg pada intinya adalah, pengambilan margin bersih sekitar 10-20% (kalau masih di 30% bersih itu adalah bonus). jangan biasakan online shop running di angka 40%-50% margin bersih. itu berbahaya di kedepannya, kalau sekarang masih bisa ya bagus, tapi kedepannya sangat ada thread di dalam kurun waktu 5-10 tahun kedepan.
saya tertarik bedah kasus, etech galaxy @ ebay,
harga laptop adalah 329 usd, hingga post ini di buat, sold item = 5.925pcs.
maka penjualan kotor laptop tersebut adalah : $1.949.325
jika di kurskan ke rupiah maka : Rp.26.315.887.500 (duapuluh enam milyar sekian).
apabila etech dengna biaya2 potongan ebay, dll nya mendapatkan keuntungan sebesar 8% saja maka, masuk ke kas ownernya, tanpa ada potongan lagi, dalam 5 bulanan itu = Rp. 2.105.271.000 (dua milyar sekianratus juta).
dan dibagi 5 bulan dari 1 laptop saja, menjadi sekitar 400 juta sebulannya pendapatannya.
kalau di balik lagi, kocok2 hitungan nya, ketika, harga laptop 330 usd, dan dia mengambil untung 8 %saja, maka iya , mendapatkan cuan bersih, sebesar 26usd per pcs laptopnya, ya kalau mau di kocok2 lagi tinggal dikalikan 5925 pcs = $156.420 = ya balik lagi toh, Rp.2,1M sekian.
the important of 10 percent, ini lah yg mempengaruhi dan punya pengaruh besar, dalam bisnis online, yg bertahan, karena didalam bisnis online , kita harus bermain di titik optimum (artinya kuantiti yg dijual bertemu optimum di titik margin price yang di ambil).
percuma saja kalau jualan mengambil margin 5.000 rupiah, tapi kuantitinya gak ketemu, ( misal di kuantiti 100) dst. harus saling ketemu titik optimumnya, . .
).
menyetel margin gampang saja tinggal, tentukan angka berapa , jadilah sudah variabel A itu, yg seru gimana memompa, variable B (qty). karena disinilah sangat kritis dan pentingnya.
saya ilustrasikan, sebuah perputaran cashflow
Toko A -> perputaran cashflow 100 jt -> menghasilkan profit bersih misal 10jt
Toko B -> perputaran cashflow 200jt sebulan -> menghasilkan profit 15jt sebulan
Toko C -> perputaran 500jt sebulan, -> menghasilkan profit 35jt sebulan.
kalau dilihat toko toko diatas, kira2 mana yg lebih ngeri ? lebih kokoh pondasinya ? atau mana yg lebih murah harganya ?.
Jelas lah toko C, ingat sebuah perputaran dana, adalah sebuah bola salju yg sudah lama di putar2, bertahun2, bahkan turun temurun. bukan langsung jadi,
lalu cashflow itu berbeda dengan audit stok barang yg di uangkan, cashflow -> barang sudah di beli orang, gak ngendap , dan mutar. dan pengambilan price/marginnya pun tipis, tapi abadi. dan sudah masuk ke titik ekuilibrium, optimal.
disini pula prinsip saling berbagi, sambil menghandle customer yg banyak, nama usaha akan lebih cepat menyebar kemana2, dan yg penting efisien kerjanya, Toko c diatas pun membentengi diri dengan memperbesar cashflow tapi margin di dapat lebih murah.
ini bisa juga di contoh yg namanya indomaret, alfamart, minimarket sejenisnya, oleh karena itu, jujur aja, sebagai pelaku toko online, dan teman teman yg punya toko online,
kita ini punya aset digital lho, yg terus naik, baik dari namanya, likesnya, member follow instagramnya, dll nya, nah ini semua aset digital yg suatu saat nanti bisa kita konversi ke aset fisik,
kalau lihat acc fb / insta / twitter artist, followernya bisa 2juta orang, ada yg 1 juta orang, lah 1 percent dari trafik disana aja pasti ada yg sangat fans banget, apa yg dijual artist itu secara online pasti laku lah.
jangan terburu2 mengkonversi uang, dana, modal dari aset digital yg kita punya ke aset fisik. kedepan, akan banyak onlineshop2 sakti, yg bisa seperti etech galaxy ini , bagi yg punya cashflow 100jt keatas sebulan lebih, dengan pengambilan margin hanya 10-15% jelas tahu persis bagaimana bermainnya, dan sudah BLACKBELT.
bagi yg belum, terus perbesar cashflow, terkadang di komunitas online , kami saling tertawa, hahahahaa, daripada beli rumah 2 milyaran, lebih baik main barang dulu di online sebesar 1milyaran (setengah dari rumah seluas 180M2).
punya cashflow 1 M sebulan bisa dapat penghasilan 100 jt sebulan lebih, dan kalau bisnis fluktuatif turun, ya minimal 50jt sbeulan dapat lah, kalau lagi naik, bisa 200jt sendiri,
dapat ditarik dari sini adalah, jauh lebih baik terus meningkatkan qty selling, karena khusus para pelaku online , sekarang, mindsetnya sudah sangat yg banyak berfikir seperti ini : daripada beli mobil seharga 150 jt an, lebih baik beli barang stock in 150 jt an, habis itu jual deh di web ecommerce, online, dll, minimal 20jt dapat ya kalo sepi 15 jt juga jadi lahh,, (kata seorang rekan kepada saya )
ya betul, aset digital , nanti saja di konversi ke aset tetap, biar sekalian besar, apalagi sebenernya setiap onlienshop itu punya takaran, rival2 besar nya itu pada main di duit berapa si ?...
permainannya adalah , qty selling with premium services, ini yg akan membuat suatu onlineshop yg di kelola akan terus berjalan dan berdiri,
anda bisa bayangkan dan hitung, tukang bubur naik haji itu rata2 jual bubur nya 7-9rb, margin yg didapat bisa 2rb -3rb rupiah saja per mangkok, belum capeknya, tetapi apa? ya kalo sehari bsia habis 400 porsi, atau 300 porsi udah lain lagi ceritanya, sudah gk bisa anda meremehkan uang pecahan 2.000 perak, atau recehan.
ingat brand tolak angin ? 1 pak harganya 25rb-30rb isi 10, kok bisa ngiklan kemana2 ?. besar? dll, karena mereka punya hitungan qty nya dan masuk.
yg terberat adalah memulai qty selling itu sendiri, karena didalam qty selling itu, ada jualan tenaga, jualan jam kerja, dan adu kuat kuatan mata, tenaga, dll. tetapi survival kit untuk bertahan di onlineshop ya memang begitu.
Kurir JN* Pun juga begitu, bisa anda bayangkan, untuk pengiriman jakarta to jakarta kita cukup membayar 9rb rupiah, sementara, 9rb rupiah itu, mulai dari tenaga input data di meja depan, di pickup, di antar ke daerah tujuam , di sortir, lalu di antar kurir, toh masuk tuh biayanya. see ?
karena mereka tau qty dan sudah tahu hitungan di dalamnya..
----------------------------------------------------------------
ada lagi rekan onlineshop yg sharing ke saya, dia paling ngakak kalau ada orang mau tau modal barang, atau untungnya berapa ?
saya bilang ke dia, trus lo bilang apa tuh ?
ya gw bilang jujur aja
semua orang, bisa saja tanya, 1 biji untung berapa ?, cuman 5rebu an bos, atau 4 rebu an bos, pas gw jawab begitu, mereka diam tuh, udah pasti gk sanggup, kwkwkwkwk jualan di 4-5rb an ambil margin, tapi qty nya kan bukan cuman 10 biji bos..
saya bilang ke dia, hahaahaa ada2 aja loe, iya sih, orang kalo dibilang 1 biji margin 5rb perak, biasanya lari, ke konci mati.
--------------------------------------------------------------
Punya online shop bukan kayak miara tuyul, dalam sebuah onlineshop, mereka yg terlibat di dalamnya itu, bekerja terus, karena toko buka 24 jam, dan rekanan2 onlineshop seperti expedisi pun juga kerjanya tiada henti, ini semua untuk agar the power of sharing product, sales, distribusi kemana2, sehingga buyer merasakan manfaatnya. dibilang kerja kuli sih gk kuli2 amat, tetapi memang qty selling ini lah yang membuat suatu onlie shop itu bertahan
semakin banyak sales dan berurusan dengan customer, maka semakin banyak kita mengenal customer, dan customer mengenal toko kita, cara terbaik adalah, 10 tahun pertama , melakukan qty selling, dan berikutnya, kita lihat sikon onlineshop akan ke arah mana.
============================================
Trus ? miris donk cari untung di onlineshop ?
bukan gan/sis, tulisan ini adalah LOGIC /LOGIKA gak ngayal2, singkatnya, lu mau punya uang bulanan 10.000.000 sebulan, ya lu bikin lah toko online dengan omset cashflow 100.000.000 , gk usah muluk2, karena disaat tulisan ini di buat, udah banyak otko online yg penghasilannya 25.000.000 - 100.000.000 sebulan, bahkan ada yg tiap bulan 1 kijang innova BARU., gw tau kok orangnya, karena gw jg suka gosip di forum2..
dan lu jangan lihat penghasilannya tapi perputaran dananya, itu kacau2 banget, kacau dalam arti apa ? cari uang 25 jt sebulan karena omsetnya 400jt sebulan, nah noh, KERAS KAN ?
grin emoticon
lu mau pendapatan lu, 10 jt sebulan, ngayal omset 30 jt sebulan doank ? lalu sekarang omset lu baru 10jt sebulan, stress ngadepin "customer" dalam tanda kutip besar, manage waktu , energi, lalu lu sendirian bro ?
grin emoticon
ngayal.com donk.
ingat pula prinsip, the more you give, the more you get. lu ngurusin uang 1.000.000.000 sebulan dengan prinitlan2, a b c d, e misalnya, masa iya lu gk dapat 75 jt deh , alias 7,5%. ? nah gk mungkin kan. .
ente bikin usaha rantangan, ada 50 kg makanan, dibagikan ke 500 porsi , masa ente gk kebagian 20 porsi makanan sisa2 dari panci sih ? --> ini salah satu prinsip yg di pakai penjaja makanan di angkringan jogjakarta, memasak untuk tamu2 dengna harga2 murah, yg penting saya dapat sisa makanan, untuk makan sekeluarga dalam sehari. ilmunya itu disana.
Kenapa makanan angkringan di jogja murah ? ini si bapak menjabarkan dengan lugas tulisan diatas
https://www.youtube.com/watch?v=ALSK6ShdI3Y
===============================================
lalu titik optimum, kemahalan, jatuh grafiknya, kemurahan jatuh, juga grafiknya, qty tinggi, selama bisa hajar tinggi margin artinya optimum, berbeda dengan qty selling tinggi tapi tidak berjalan di titik margin ekuilibriumnya, = useless
banyak contoh jual kemurahan, lalu amblas
banyak contoh jual kemahalan lalu amblas
yg belum ketemu itu contoh jualan barang sampai 1000 pcs, lalu dia amblas... itu belum ketemu contohnya
ingat qty dengan price yg pas.
ngeboost qty gk cuman main di harga, tp main di service, response, brand, ngiklan , exposure, dan masih banyak lagi digital marketing untuk boosting sales.
dan ingat, biaya marketing, pasang iklan sana sini, itu termasuk kedalam harga barang, begitu jg operasional,
banyak yg salah kaprah, harga itu modal beli barang lalu jual, hadehh..
masukin dulu budget2 yg ada, baru di kalkulasi matang, karena ngambil margin, 10-20 persenan, dengan sudah ada biaya sdm yg kerja, didalamnya, sudah ada pengeluaran biaya iklan didalamnya, sudah ada branding didalamnya, berbeda dengan, cari margin 10-20 persen tapi tidak ada itu didalamnya..
itu sama saja kamikaze
Apapun jualan loe, loe melayani 1000 orang tiap bulannya, pasti ada balasannya, 2000 orang , dst, semakin besar, semakin baik pula impact nya,
pertanyaannya, ketika sebulan akhirnya bisa melayani 1000 orang, dengan margin yg ah sudah lah, .....
masa sih ente gk bisa hidup ?
===========================================
saya besar di dunia onlineshop sejak 2005, ini tahun ke 10, semakin menarik untuk menghandle, membantu, melayani kebutuhan orang yg saya bisa bantu, mutar2, dengan bermain qty model semacam ini, semoga bisa membantu teman2 yg bermain online, karena gini.
bisa saja anda tentukan margin anda 100rb , sekejap mata bisa.
tetapi ,membuat qty selling anda 100.000 qty a years, butuh proses berkali2 lebaran monyet...
grin emoticon
see ?
So kalau liat pengusaha online sukses dengan usahanya, segera cari tahulah, apa yg si pengusaha online itu sudah lakukan, dan berapa jam kerja perminggu nya, sampai bisa seperti itu, karena margin yg di ambil pastinya, ah sudah lahh..
Ingat, di bisnis online dari 100 hanya 10 yg bisa beertahan di 1 sd 2 tahun pertama , itu adalah data salah satu the 10% law in online bizz industries
So kalo omset online shop lo masih 10.000.000 sebulan, dan lo mencatatkan keuntungan 700rb,sd 1.000.000 sebulan, dimana letak kesalahannya toko online lo? Jangan kaitkan antara penjualan dan keuntungan toko onlineshop loe, dengan biaya hidup loe yg besar dan masih gak cukup dr jualan online lo, karena itu gak ada hubungannya sama sekali.
salam sukses semuanya
owner